BOGOR, IKPM BOGOR- Menjadi salah satu kegiatan rutin Divisi Keputrian IKPM Cabang Bogor untuk mengadakan kajian virtual via zoom selama pandemi ini dengan pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan keputrian. Bulan ini, pada Ahad (19/09/2021) tema yang dipilih adalah Literasi Keluarga dengan mengangkat judul, Peran Perempuan Dalam Membangun Literasi Keluarga Era Digital. Kali ini Divisi Keputrian menghadirkan salah satu Alumni Gontor Putri, sekaligus Praktisi Pendidikan Penggerak Literasi di Bogor, yaitu Ninik Ni’matur Rahmaniah.
Narasumber Menjelaskan bahwa kegiatan literasi keluarga harus digalakkan, karna perkembangan zaman menuntut manusia untuk lebih cerdas dan bijak. Pola pendidikan di era 4.0 terus mengalami perubahan dan perkembangan. Melalui literasi keluarga, para perempuan memiliki kesempatan untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut.
Narasumber juga menyampaikan bagaimana caranya para perempuan dapat menjalankan perannya dalam membangun literasi di dalam keluarga, yaitu dengan melakukan beberapa cara, bangun kominten, pembiasaan membaca, tentukan target, memilih dan mengakses informasi penting, dan menguasai ilmu pengetahuan sesuai minat. Narasumber juga memberikan tips untuk meningkatkan minat baca anak, yaitu dengan mendongengkan cerita untuk anak, read aloud, membaca mandiri, menjadi teman membaca bagi anak dan library visit.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan narasumber dengan tujuan dilaksanakannya acara ini. Ketua Divisi Keputrian IKPM Bogor usth Lia Camelia, menyampaikan beberapa tujuan dengan dipilihnya Literasi Keluarga sebagai tema kajian bulan ini. “ Tema ini sengaja dipilih untuk menyadarkan kaum perempuan untuk selalu bersyukur bahwa Allah menciptakan wanita itu sangat luar biasa dan keberadaan mereka sangat penting yaitu sebagai sumber dan tiang utama dalam meningkatkan kecerdasan masa depan anak-anaknya. Kemudian kaum Perempuan juga harus selalu meng upgrade ilmu mereka serta melihat realita bahwa mendidik anak itu harus menyesuaikan zaman, dan sesuungguhnya literasi itu bukan hanya sekedar membaca dan menulis skala biasa saja tetapi harus ada trik dan olah rasa supaya apa yang kita sampaikan sampai kehati anak-anak kita.” Ungkapnya.
(Widia Jati Ningrum)